intermittent fasting |

Metode dan Rekomendasi Menu Diet Intermittent Fasting

author
Dewi Shinta N
Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:04 WIB

Intermittent Fasting (IF) saat ini tengah menjadi tren diet terpopuler di dunia. Sebagian orang mengklaim diet ini membantu mereka menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan, dan mengubah gaya hidup. Bahkan ada juga penelitian yang mengaitkan IF dengan kesehatan jantung, dan pencernaan yang lebih baik.

Ada beberapa cara berbeda untuk mempraktikkan IF yakni, metode 16/8, Eat-Stop-Eat, dan Diet 5:2. Meskipun terlihat berbeda, tetapi pada praktiknya kamu tetap melakukan pembagian antara kapan waktu kamu perlu puasa dan makan. Berikut penjelasannya:

Metode 16/8

Angka 16 merujuk pada jumlah waktu yang dapat dimanfaatkan untuk berpuasa yaitu 16 jam. Sebaliknya angka 8 adalah waktu untuk makan atau minum apa saja yang diinginkan. Meskipun berpuasa selama 16 jam, kamu dapat tetap mengonsumsi minuman berupa air putih, kopi dan teh tawar.

Metode 5:2

Metode 5:2 ini kamu harus berpuasa selama 2 hari dalam seminggu. Sementara itu, 5 hari sisanya dapat diisi dengan mengonsumsi makanan atau minuman bernutrisi.

Eat-stop-eat

Kemudian metode intermittent fasting juga dapat dilakukan dengan eat-stop-eat (makan-berhenti-makan) yang berarti seseorang dapat berpuasa selama satu hingga dua kali seminggu. Namun, waktu berpuasa tersebut dilakukan sejak makan malam di hari ini dan berlanjut sampai makan malam di hari esok.

Metode pembagian waktu makan ini, bisa dikatakan mampu mengurangi jumlah kalori yang kamu konsumsi setiap hari. Seiring waktu, hal ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan.

Meski, kamu makan dalam waktu yang singkat dan hal tersebut bisa mengurangi kalori, tapi kamu dilarang keras untuk bebas makan setelah waktu makan tiba. 

Jika mengabaikan hal tersebut dan tidak memikirkan tentang makronutrien masuk ke dalam tubuh, pada akhirnya kamu bisa kelebihan kalori atau mungkin tidak mendapatkan cukup protein, lemak, atau karbohidrat untuk energi tubuh.

Baca juga: Pilihan Jus untuk Detoks yang Nikmat, Segar, dan Bonus Kulit Lebih Glowing!

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu kamu hindari saat menjalankan diet ini. Berikut beberapa di antaranya:

  • Hindari gula dan biji-bijian olahan. Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, lentil, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat (pola makan nabati, gaya Mediterania).
  • Biarkan tubuh membakar lemak di antara waktu makan. Jangan ngemil. Jadilah aktif sepanjang hari.
  • Hindari makan di malam hari.

Nah agar kamu mendapatkan kebutuhan energi yang cukup dan menjalankan diet lebih maksimal, ada beberapa rekomendasi menu diet intermittent fasting. Berikut beberapa menu intermittent fasting:

Menu Diet Intermittent Fasting

Telur Orak-arik dengan Ubi Manis

Menu intermittent fasting yang pertama adalah telur orak-asik dengan ubi manis. Per porsi dari menu ini mengandung: 571 kalori, 44 g protein, 52 g karbohidrat, 9 g serat, dan 20 g lemak.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 1 ubi jalar, potong dadu
  • ½ cangkir bawang bombay cincang
  • 2 sdt rosemary cincang
  • Garam
  • Lada
  • 4 butir telur berukuran besar
  • 4 putih telur besar
  • 2 sdm daun bawang cincang

Cara membuat: Mau Diet Karbo? Ganti Nasi dengan 5 Makanan Ini

Panaskan oven hingga 200°c. Di atas loyang, aduk ubi, bawang bombay, rosemary, garam, dan merica. Semprotkan dengan cooking spray dan panggang hingga empuk, sekitar 20 menit.

Sementara itu, dalam mangkuk berukuran sedang, kocok telur, garam, dan merica. Semprotkan wajan dengan semprotan memasak dan aduk telur dengan api sedang, sekitar 5 menit.

Taburi dengan daun bawang cincang dan sajikan dengan kentang goreng.

Oats Raspberry

Menu intermittent fasting berikutnya adalah menggunakan bahan berupa oats. Per porsi menu ini mengandung 455 kalori, 20 g protein, 36 g karbohidrat, 9 g serat, dan 28 g lemak.

Baca juga: 

Bahan yang dibutuhkan:

  • ¼ cangkir gandum gulung yang dimasak cepat
  • ½ cangkir susu
  • 3 sdm selai kacang lembut
  • ¼ cangkir raspberry tumbuk
  • 3 sdm raspberry utuh

Cara membuat:

Masukan oat, susu, selai kacang, dan raspberry tumbuk dalam mangkuk. Aduk hingga rata. Tutup dan dinginkan semalaman. Di pagi hari, buka tutupnya dan taburi dengan raspberry utuh.

Roti Panggang Alpukat Ricotta Power

Menu intermittent fasting berikutnya adalah kombinasi roti dan alpukat. Per porsi menu ini mengandung 288 kalori, 10 g protein, 29 g karbohidrat, 10 g serat, dan 17 g lemak.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 1 potong roti gandum
  • ¼ alpukat matang, hancurkan
  • 2 sdm ricotta cheese
  • Bubuk cabai merah yang dihancurkan
  • Sejumput garam laut 

Cara membuat:

Panggang roti. Taburi dengan alpukat, ricotta, serpihan cabai merah tumbuk, dan garam laut.

Makan dengan telur orak-arik atau rebus, ditambah satu porsi yogurt atau buah.

Terlepas dari beberapa cara dan menu intermittent fasting yang telah dipaparkan di atas, penting buat kamu berkonsultasi kepada profesional untuk memastikan jumlah nutrisi yang cocok untuk dijalani. Tidak hanya itu, melalui konsultasi bersama ahli, kamu juga dapat mengetahui jenis diet apa saja yang cocok untuk diterapkan.

 

Sumber:

https://www.healthline.com/nutrition/intermittent-fasting-guide#what-is-it 

https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/nutrisi/kenapa-intermittent-fasting-efektif-turunkan-berat-badan-ini-faktanya/