Penggunaan jenis olive oil yang tepat dapat menambah cita rasa makanan. | Shutterstock

Ragam Olive Oil, Mana yang Cocok untuk Masakan Kamu?  

author
Ratih Sukma Pertiwi
Selasa, 23 Juli 2024 | 11:57 WIB

 

Penulis: Sri Isnaeni

Olive oil dikenal sebagai minyak yang lebih sehat untuk digunakan memasak, dibanding jenis minyak lainnya. Namun ada beberapa ragam olive oil yang ada di pasaran. Apakah semua jenis olive oil bisa dipakai untuk semua masakan? Yuk, cari tahu!

Olive oil atau minyak zaitun untuk masak sudah terkenal sebagai minyak yang lebih sehat untuk masakan dibanding minyak nabati biasa. Hal itu karena olive oil adalah minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun dan mengandung lebih banyak lemak baik dibanding minyak nabati lainnya.

Selain itu, olive oil mengandung asam lemak omega-3, polifenol, dan asam oleat, yang mampu membantu tubuh dalam mengurangi peradangan. Kandungan lemak baik dan asam omega itu pula yang membuat olive oil bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, memelihara kesehatan jantung, mengontrol tekanan darah, dan menurunkan risiko kanker serta stroke.

Tak hanya lebih sehat, penggunaan olive oil untuk masak juga bisa meningkatkan cita rasa masakan, seperti digunakan sebagai dressing salad sayuran segar, olesan panggang daging, seafood, hingga pasta.

Beragam Olive Oil dan Kegunaannya

Berikut ini beberapa jenis olive oil yang digunakan untuk berbagai metode memasak.

  1. Extra Virgin Olive Oil

Ini adalah jenis terbaik dari beragam jenis olive oil yang tersedia. Extra virgin olive oil diekstraksi dengan metode pengepresan dingin (cold press) untuk mencegah kandungan alaminya berubah akibat paparan suhu tinggi. Dengan metode ekstraksi yang seperti itu, extra virgin olive oil bisa mempertahankan sebagian besar rasa dan aroma alaminya.

Rasa khas dari extra virgin olive oil adalah sedikit rasa pedas dan memiliki rasa yang sama persis seperti buah zaitun. Minyak zaitun jenis ini sangat cocok digunakan sebagai dressing salad dan sebaiknya tidak digunakan untuk metode memasak yang menggunakan panas tinggi karena dapat merusak kandungan nutrisi alami di dalamnya.

  1. Minyak Zaitun Murni (Virgin Olive Oil)

Hampir sama dengan extra virgin olive oil, minyak zaitun murni (virgin olive oil) juga diekstraksi tanpa menggunakan bahan kimia tetapi presentasi buah zaitun yang digunakan lebih sedikit. Dari segi rasa, minyak zaitun murni memiliki rasa yang lebih ringan dibanding extra virgin olive oil. 

Minyak zaitun jenis ini dapat digunakan untuk menumis sayuran dengan api sedang, olesan roti, memanggang atau merendam (marinasi) makanan.

Baca juga: Beragam Cara Membuat Minyak Kulit Ayam, Mana yang Terbaik?

  1. Refined Olive Oil

Jenis olive oil ini telah melalui berbagai proses penyaringan saat pembuatannya, termasuk untuk menghilangkan bau dan rasanya sehingga rasanya cenderung hambar atau rasa buah zaitunnya tidak terlalu kental. Minyak zaitun jenis ini sering disebut sebagai classic olive oil, cooking olive oil, atau sekadar olive oil. 

Olive oil jenis ini merupakan pilihan serbaguna untuk memasak sehari-hari, seperti memanggang, menumis, menggoreng, atau metode memasak dengan suhu tinggi lainnya. 

  1. Pomace Olive Oil

Bisa dibilang, pomace olive oil adalah jenis minyak zaitun dengan kualitas paling rendah karena telah melalui proses olahan yang lebih panjang, yaitu dengan cara memeras buah zaitun dan mengekstraknya menggunakan panas dan pelarut.

Minyak zaitun jenis ini sangat cocok untuk memasak dengan metode panas tinggi dan memiliki rasa yang hambar. Untuk Cookiners yang ingin memulai hidup sehat namun dengan budget terbatas, menggunakan pomace olive oil sangat cocok karena tetap lebih sehat dibanding minyak nabati lainnya, tetapi dengan harga yang lebih ekonomis dibanding jenis minyak zaitun lainnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Noda Minyak dan Bau Tak Sedap dari Kotak Bekal Plastik

Tips Menggunakan Olive Oil

Selain harus tepat dalam menggunakan jenis olive oil untuk setiap masakan, yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan cara memasaknya. Berikut ini tips menggunakan olive oil untuk memasak:

  1. Mulailah memasak dengan memanaskan minyak zaitun menggunakan api kecil.
  2. Masukkan makanan ketika sudah mencapai suhu yang tepat untuk dimasak.
  3. Meski ada jenis olive oil yang tahan terhadap panas tinggi, sebaiknya tetap memasak di bawah suhu 180 derajat celsius untuk mempertahankan semua maanfaat minya zaitun.
  4. Jangan mencampur minyak zaitun dengan minyak nabati lainnya seperti minyak biji matahari, minyak kelapa, minyak jagung, atau minyak kedelai karena akan merusak cita rasa dan kandungan sehatnya.

Nah, sekarang Cookiners sudah tahu kan jenis olive oil yang cocok untuk metode memasak tertentu? Selamat mencoba!



Sumber:

https://www.halodoc.com/artikel/konsumsi-minyak-zaitun-bisa-cegah-5-penyakit-ini

https://www.healthshots.com/healthy-eating/superfoods/types-of-olive-oils/

https://www.kompas.com/food/read/2022/06/03/171200175/4-jenis-minyak-zaitun-di-pasaran-dan-fungsinya?page=all#page2

https://www.theolivetap.com/blog/types-of-olive-oils