Asal Mula Sambal Roa, Menu Favorit Penjelajah Eropa
Penulis: Sri Isnaeni
Indonesia terkenal kaya akan berbagai macam makanan tradisional. Salah satunya sambal roa, sambal gurih pedas asal Manado, Sulawesi Utara. Selain rasanya lezat, kisah asal mula sambal roa pun menarik disimak.
Penyuka makanan pedas mungkin sudah tak asing dengan sambal roa. Sambal berbahan utama daging ikan roa asap yang disuwir-suwir atau ditumbuk kasar lalu dicampur dengan cabai ini cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Selain menjadi teman makan nasi, sambal roa yang pedas gurih dengan aroma asap (smokey) ini cocok dinikmati bersama pisang goreng, singkong goreng, tahu goreng, bubur Manado, dan masih banyak lagi.
Ikan roa sendiri merupakan sejenis ikan terbang bertubuh ramping dan mungil, yang banyak ditemukan di perairan laut utara Pulau Sulawesi hingga Kepulauan Maluku. Selain roa, ikan ini juga dikenal dengan nama ikan gepe, ikan gelafea, dan ikan julung-julung.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Anggur Muscat, si Hijau Mengilap yang Sedang Digemari
Sejarah Perang
Dirangkum dari berbagai literasi, sambal roa ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Konon, sambal roa pertama kali dibuat pada tahun 1756 oleh juru masak Prancis bernama Richelieu untuk merayakan kemenangan negaranya atas Inggris.
Kala itu, negara-negara Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Portugis terlibat peperangan untuk memperebutkan wilayah-wilayah baru, lewat penjelajahan samudera. Prancis kemudian memenangkan perang melawan Inggris di Port Mahon, Mediterania. Saat itu, Port Mahon adalah pangkalan angkatan laut Inggris.
Baca juga: Rahasia Sambal Cumi Nikmat
Sejak pertama kali dibuat, hidangan sambal roa yang diracik menggunakan minyak zaitun tersebut langsung disukai para tentara. Bahkan menjadi makanan favorit para tentara Eropa selama penjelajahan samudera. Menu sambal roa kemudian sampai ke tanah air saat para tentara tersebut singgah di Pulau Sulawesi.
Proses Pembuatan Sambal Roa
Proses pembuatan sambal roa sebenarnya cukup panjang, yaitu dimulai dengan mengeringkan ikan roa segar secara tradisional menggunakan metode pengasapan. Proses inilah yang membuat sambal roa memiliki aroma smokey yang khas.
Setelah dikeringkan, ikan ditumbuk atau digiling sampai mencapai tekstur yang diinginkan. Beberapa ada yang suka tekstur daging ikan roa halus, namun ada juga yang lebih menyukai tekstur sedikit kasar.
Baca juga: Resep Sambal Khas Nusantara: Sambal Roa Yang Fansnya Berbagai Usia
Kemudian daging ikan roa yang telah ditumbuk atau digiling dicampur dengan bumbu seperti cabai, tomat, bawang merah, bawang putih serta rempah-rempah lainnya. Sambal roa harus dimasak hingga benar-benar matang agar tahan lama disimpan. Jika disimpan di suhu ruang sambal roa bisa bertahan hingga 6 bulan, sedangkan di kulkas bisa bertahan hingga 1 tahun.
Cookiners ingin mencoba resep sambal roa? Yuk, cek artikel dan resepnya di Cookin.id!
Sumber:
https://www.indonesiana.id/read/152427/nikmatnya-sensasi-pedas-gurih-dari-sambal-roa