Tips Merawat Alat Masak Berbahan Kayu agar Bebas Bau dan Jamur
Selain nyaman dan aman digunakan, peralatan masak berbahan kayu juga memberi kesan estetik dan hangat pada dapur. Namun jika salah cara merawatnya, bisa-bisa berjamur.
Di tengah beragamnya pilihan material alat masak, bahan kayu hingga kini masih banyak diminati. Sebut saja talenan, spatula, rolling pin, mangkuk, sendok, centong, sumpit, kukusan, dan masih banyak alat masak lainnya yang berbahan kayu.
Alat masak berbahan kayu memang memiliki beragam kelebihan. Ketimbang alat masak berbahan logam misalnya, bahan kayu dianggap lebih aman dan tidak mengubah rasa masakan. Dengan harga relatif ekonomis, material kayu juga menawarkan keunggulan anti-lengket, anti-karat, dan anti-gores.
Jenis Kayu Menentukan Daya Tahan
Soal daya tahan pun alat dapur kayu boleh diadu. Bisa tahan sampai turun temurun, terutama yang berjenis kayu keras. Di Indonesia, jenis kayu keras yang sering digunakan untuk membuat alat masak adalah jati, mahoni, dan legeran. Sedangkan di luar negeri biasanya menggunakan kayu jati, maple, aspen, jatoba, eboni, birch, cherry, dan oak.
Apa saja kelebihan dan kekurangan jenis kayu keras menurut Early Wood Design?
1.Kayu keras lebih padat dan berat sehingga lebih tahan lama ketimbang jenis kayu lunak (misalnya cemara, cedar, pinus).
2.Warna kayu keras lebih gelap dan guratan khasnya lebih terlihat sehingga tampilannya lebih cantik.
3.Kecil kemungkinan rusak, seperti retak, pecah, gores, atau terkikis bahkan jika terkena air berulang kali.
4.Umumnya jenis kayu keras memiliki pertumbuhan yang lebih lambat bahkan hingga puluhan tahun. Proses pengolahan kayu keras menjadi alat dapur pun butuh waktu cukup lama, misalnya proses pengeringan, pembakaran, dan lainnya. Hal ini tentu berpengaruh pada harga alat masak kayu yang jadi lebih mahal.
Baca juga: 6 Perlakuan Yang Salah Terhadap Alat Masak, Jangan-Jangan Kamu Melakukannya
Perawatan Bebas Bau dan Jamur
Kayu secara alami bersifat antibakteri. Meski demikian, alat dapur berbahan kayu tetap harus rutin dirawat agar bebas bau, noda, dan jamur.
Berikut cara merawat alat masak berbahan kayu agar bersih dan tahan lama, yang disarankan oleh situs The Spruce Eats dan The Manual.
1.Cuci dengan tangan.
Gunakan campuran sabun cuci piring yang lembut dan air panas saat mencuci dengan tangan. Pilih spons bertekstur lembut untuk menggosok.
2.Hindari mesin pencuci piring.
Di dalam mesin pencuci piring, alat masak kayu bisa menyerap terlalu banyak air hingga akhirnya mengembang dan retak. Lama berada dalam suhu panas juga membuat kayu melengkung dan lapisannya rusak.
3.Jangan merendam lama di dalam air.
Kondisi lembap membuat alat masak kayu rentan bau tak sedap dan jamur. Pastikan segera cuci setelah dipakai, lalu keringkan dengan lap bersih dan angin-anginkan sebelum disimpan.
Baca juga: Alasan Kenapa Kayu Adalah Bahan Talenan Terbaik
4.Manfaatkan lemon dan baking soda.
Kayu cepat menyerap bau yang kuat seperti bawang putih atau minyak. Untuk menghilangkan bau yang menempel, gosok permukaan kayu dengan potongan lemon yang dibelah dua dan ditaburi pasta baking soda-air.
Baca juga: Kalahkan Taco dan Crepes, Siomay jadi Jajanan Terbaik di Dunia Versi Taste Atlas 2024
5.Beri minyak sebulan sekali.
Alat masak kayu yang lama dipakai bisa kelihatan kusam dan kering. Gosok pelan permukaannya dengan mineral oil seperti minyak kenari atau biji rami. Jangan gunakan minyak berbahan dasar makanan, seperti minyak sayur atau minyak zaitun, karena jenis minyak ini dapat menjadi tengik.
Diamkan hingga minyak terserap sebelum dipakai kembali. Cukup lakukan sebulan sekali.
Lalu, kapan kita harus mengganti alat masak kayu? Meski bisa tahan bertahun-tahun, sebaiknya ganti alat masak kayu, terutama sendok kayu, maksimal lima tahun sekali.
Selamat mencoba, Cookiners!
Sumber:
https://www.earlywooddesigns.com/blogs/earlywood-wooden-utensils-blog/best-wood-for-kitchen-utensils
This is how to clean wooden kitchen utensils - The Manual
https://www.marthastewart.com/1539466/how-care-for-wooden-spoons