Michelin Star
Pernah dengar istilah itu? Atau pernah disarankan orang untuk makan di sebuah resto tertentu karena resto ini menyandang "Michelin Star". Apa, sih, itu?
Michelin Star boleh dibilang merupakan oscarnya kuliner. Artis yang beroleh piala Oscar akan bangga karena pandai memerankan sebuah film. Resto yang beroleh Michelin Star juga boleh menyombongkan diri sebagai resto penyaji hidangan terlezat karena kelezatan dan mutu adalah salah satu tolak ukur pemberian penghargaan ini.
PENGUSAHA BAN
Jangan kaget, pencetus penghargaan ini bukanlah chef, tetapi pengusaha ban dari Perancis, kakak beradik Andre dan Edouard Michelin. Tahun 1900 mereka mengeluarkan edisi pertama Michelin Guide, buku informasi peta, daftar bengkel, pom bensin, hotel, dan resto terbaik di Perancis. Keberhasilan buku tersebut membuat negara yang dibahas di dalamnya bukan hanya Perancis. Kini bahkan sudah ada 35 negara yang diikuti dalam penilaian.
Apa saja kriteria yang jadi pertimbangan sebuah resto berhak menyandang status itu. Cita-cita sudah pasti. Tetapi bukan itu saja. Tata saji, dan kualitas adalah hal yang berikut. Tentu masih ada kriteria lain yang diperhitungkan para inspektur, istilah tim penilai.
Resto yang beroleh penghargaan akan mendapat bintang. Bintang 1 menandakan restoran tersebut patut kamu singgahi saat berada di kota atau negaranya. Bintang 2, resto ini sangat pantas disinggahi meski harus melewati jalan berliku karena hidangan yang tersaji dibuat dengan keterampilan tinggi. Resto yang mendapat bintang 3 wajib masuk rencana kamu karena menu yang sempurna yang dibuat dari bahan kualitas dunia.
TAK HARUS RESTO MAHAL
Kriteria penilaian tentu saja tak termasuk harga mahal. Sudah ada beberapa resto yang menyajikan makanan murah mendapat penghargaan ini. Resto termurah yang menyabet penghargaan ini adalah Liao Fan Hawker Chan yang terkenal di Singapura. Resto ini menyajikan Soya Sauce Chicken Rice and Noodle yang harganya hanya 3 dolar Singapura. Rim Ho Wan Hongkokng juga termasuk resto murah yang meraih penghargaan bergengsi ini. Dengan 30 dolar Hongkong kita bisa mencicipi menu Michelin Star.
DAMPAK PENGHARGAAN
- Akibat penghargaan yang diberikan, resto yang bersangkutan bisa kedatangan pelanggan baru.
- Bukti resto tersebut punya mutu.
- Resto dengan koki jempolan.
TIM PENILAI SANGAT MISTERIUS
Jangan coba-coba mencari tahu orang-orang yang masuk di dalam tim inspektur yang tersebar di berbagai negara. Tak sebuah resto atau koki pun bakal tahu mereka sedang dinilai. Konon jumlah mereka ada 120 orang dan mereka memberi penilaian yang sangat ketat sehingga orang yang makan di resto pilihan tersebut tak bakal menyesal.
Negara yang paling banyak memiliki resto penyandang Michelin Star adalah Perancis dengan 27 restoran. Salah satu restonya menyandang Michelin Star terlama. Artinya ketika dinilai setiap tahun, resto ini konsisten bisa tetap mempertahankan mutunya. Sejak tahun 1965 sampai hari ini resto L'Auberge du Pont de Collonges, milik Paul Bocuse di Lyon Perancis memgang rekor terlama untuk rekor restoran dengan Michelin Star tertinggi.
Indonesia sendiri punya beberapa resto yang menerima anugrah penghargaan itu. Kebanyakan berlokasi di Bali, antara lain Teatro Gastroteque, Bali, Metis Bali, Lacavore Bali, dan Hakkasan Jakarta.
KOKI JUGA BISA DAPAT
Bukan cuma resto yang dapat penghargaan tinggi ini. Chef yang sibuk mengerjakan menunya juga bisa berlomba meraih penghargaan. Koki dunia yang sampai saat ini meraih penghargaan terbanyak adalah Joel Rabuchon dengan 31 Michelin Star. Gordon Ramsay yang terkenal itu sampai saat ini "hanya" mengantongi 7 Michelin Star.
Posisi kedua adalah Alain Ducasse dengan 19 Michelin Star. Yang senior mungkin dianggap paling punya peluang meraih penghargaan karena lebih banyak makan asam garam. Ternyata tak begitu. Ada, kok, chef termuda yang mendapat Michelin Star. Aiden Byrne, namanya. Ia beroleh penghargaan ini 25 tahun lalu ketika berusia 22 tahun.
Simak juga
Ogura Cake, Cake Lembut dan Ringan Yang Dibuat Tanpa Ogura
Aneka Saus dan Bumbu Wajib Supaya Chinese Food Buatan Kamu Lezat Maksimal
Daging ‘Buatan’ Sudah Resmi Mendapat Ijin Beredar Di Singapura