Mau coba-coba masak tapi nggak punya alat masak yang dibutuhkan? Gimana kalau ada tempat khusus peminjaman alat masak?
Siapa yang tiap melihat video masak nongol di feed medsos langsung pengin masak? Sayangnya, niat ini bisa langsung kandas begitu sadar kalau kita nggak punya alat-alat masak yang dibutuhkan. Hiks!
Sebuah area bernama Carlton di Melbourne, Australia, menjawab keresahan orang-orang seperti kita. November tahun lalu, mereka membuka Carlton Kitchen Library yang meminjamkan alat-alat masak. Dan responnya sangat positif.
Berbasis Komunitas
Cultivating Community, sebuah organisasi nirlaba ada di belakang Carlton Kitchen Library ini. Sengaja dipilih Carlton karena area ini termasuk area padat pemukiman dengan etnis beragam.
Sebagian pesar penghuni Carlton adalah mahasiswa, pensiunan dan orang-orang lanjut usia. Dan biasanya, hunian mereka cuma berupa apartemen kecil yang tidak punya banyak ruang penyimpanan. Tahu dong kalau alat-alat masak berbagai ukuran butuh area penyimpanan yang lumayan besar?
Dari Yang Dasar Sampai Spesifik
Carton Kitchen Libabry ini memungkinkan anggotanya untuk meminjam alat masak maksimum selama dua minggu. Sementara biaya keanggotaannya sangat murah, yaitu 20-40 dolar Australia per tahunnya (184-360 ribu rupiah).
Apa saja yang bisa dipinjam? Dari yang paling dasar (piring, gelas, sendok-garpu), cetakan atau loyang berbagai jenis dan ukuran, sampai alat yang sangat spesifik ada. Ini termasuk alat-alat yang bisa jadi jarang dipakai orang, seperti pembuat es krim, pembuat pasta, slow cooker sampai dehidrator.
Mengurangi Sampah
Selain mendorong orang-orang untuk pergi ke dapur dan memasak (dibanding membeli atau order online), Cultivating Community ingin program ini berkontribusi pada lingkungan. Dengan berbagi pakai alat-alat masak ini, targetnya adalah mengurangi produksi dan juga mengurangi sampah berupa alat-alat masak ini di kemudian hari.
Selain itu, Carlton Kitchen Library juga punya event community bake yang menggelar acara memasak bersama. Ini terutama ditujukan untuk orang-orang yang tinggal sendirian di hunian.
Ada yang tertarik untuk bikin yang serupa di Indonesia?