Selain Yoghurt, Ini 5 Sumber Probiotik Yang Gampang Didapat
Probiotik terbukti bisa membuat tubuh lebih sehat. Tapi sumber probiotik nggak cuma yoghurt, lho! Ini dia sumber lainnya yang perlu kamu tahu.
Tahun 2020 ini, kesadaran orang akan hidup sehat makin tinggi. Salah satu jenis makanan sehat yang ramai dibahas di kalangan penggiat makanan sehat adalah yang mengandung probiotik.
Kayaknya sudah banyak yang tahu kalau makanan probiotik mengandung bakteri baik yang bisa membantu proses cerna makanan di usus. Tapi nggak cuma itu, probiotik juga bisa mengurangi depresi dan menjaga kesehatan jantung. Ada juga riset yang membuktikan bisa membuat kulit lebih sehat.
Dari mana saja sumber probiotik? Yang umum diketahui adalah yoghurt. Tapi ingat, yoghurt yang probiotik adalah yang masih mengandung bakteri hidup. Jadi baca baik-baik kemasannya. Biasanya yang dipakai adalah istilah probiotic, active atau live cultures. Oh iya, pilih juga yang kandungan gulanya rendah sehingga tidak membuat lonjakan gula darah.
Selain yoghurt, ada beberapa makanan lain yang juga jadi sumber probiotik, lho. Nggak jauh beda dari yoghurt, sumber-sumber ini juga gampang didapat di sekitar kita.
1. Tempe
Buat orang Indonesia, jelas tempe gampang didapat. Dari pasar sampai supermarket menjualnya. Tempe juga makin populer di dunia. Apalagi dengan fakta kalau makanan ini juga termasuk probiotik.
Nah, proses fermentasi dalam pembuatan tempe nggak cuma membuatnya jadi probiotik. Tapi juga meningkatkan daya serap mineral dari tempe dan juga sekaligus memproduksi vitamin B12.
Tapi ingat, pastikan cara mengolah tempe nggak menghilangkan nutrisi dan sifat probiotiknya ya. Pilih kukus daripada menggorengnya.
2. Kimchi
Kamu yang penyuka makanan Korea, pasti nggak pernah melewatkan suguhan kimchi. Makanan yang biasa dibuat dari sawi atau kol yang difermentasi ini mengandung bakteri lactic acid lactobacillus kimchii.
Makin kaya rasa karena ada tambahan cabai, bawang putih, jahe, daun bawang dan garam. Nggak aneh kalau berulang kali kita minta tambahan kimchi saat makan di resto Korea yang free flow condiments-nya
3. Miso
Nah, kalau ini pasti nggak asing buat kamu yang suka makanan Jepang. Miso adalah bumbu yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Menu yang paling standar adalah miso soup.
Miso soup nggak cuma bersifat probiotik tapi juga sumber protein dan serat. Dari studi yang dilakukan di Jepang, konsumsi miso soup secara teratur bisa mengurangi risiko kanker payudara dan risiko stroke pada wanita paruh baya di Jepang.
4. Acar Mentimun
Bicara soal acar mentimun, beda antara yang biasa dibuat di dunia Barat dan di Indonesia. Di Barat, acara mentimun dikenal dengan nama gherkin dan dibuat hanya dengan mentimun, air dan garam. Sedangkan di sini biasanya dibuat dengan tambahan cuka atau vinegar.
Nah, saat direndam dalam air dan garam saja dalam waktu tertentu, mentimun akan secara alami mengalami proses fermentasi dengan bakteri lactic acid yang dimilikinya. Ini yang membuat acar gherkin asam, bukan dengan tambahan cuka atau vinegar. Ini perlu kamu perhatikan karena acar yang dibuat dengan vinegar/cuka tidak bersifat probiotik.
5. Kefir
Di sini, kefir biasa dijual dari susu kambing. Tapi sebenarnya, kefir itu sendiri adalah kultur bakteri lactic acid yang bisa ditambahkan ke dalam susu kambing maupun susu sapi.
Kalau dilihat dari kandungan bakteri dan ragi di dalamnya, kefir dinilai lebih kuat kadar probiotiknya dibanding yoghurt. Itulah yang membuat harganya jadi lebih mahal.
Sekarang nggak perlu bingung lagi kan kalau ingin menikngkatkan konsumsi makanan mengandung probiotik?