Terbuat Dari Apakah Daging ‘Palsu’ Yang Makin Menjamur?
Daging palsu alias fake meat, begitu banyak yang bilang. Rasanya mirip daging, tapi tidak dibuat dari daging. Jadi terbuat dari apakah si daging palsu ini?
Beberapa tahun belakangan ini, plant-based protein makin populer sebagai salah satu tren hidup sehat. Terutama buat kalangan milenials yang peduli banget dengan wellness trends. Ingin tetap memenuhi kebutuhan protein sebagai salah satu sumber nutrisi penting, tapi ingin alternatif selain protein hewani.
Nah, mulai muncul, deh, plant-based protein meat. Artinya kurang lebih sumber protein daging yang berasal dari tanaman. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba menciptakan daging yang bukan daging tadi.
Nggak cuma buat kalangan vegan yang anti makan daging hewan. Tren ini juga dilirik mereka yang ingin lebih ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi daging. Seperti kita tahu, peternakan daging termasuk penyumbang emisi karbon terbesar.
Perusahaan-perusahaan mana saja yang sudah mulai memproduksi plant-based protein alias daging palsu ini? Simak beberapa di antaranya.
1. Memphis Meat, Daging Dari Sel Hewan
Ini bisa dibilang nggak palsu-palsu banget. Karena secara materi, memang masih daging dan bentuknya pun masih daging. Yang berbeda adalah, daging dikembangkan di laboratorium dari sel yang diambil dari hewan. Jadi tidak ada peternakan dan tidak ada kekejaman terhadap hewan.
Pada waktunya, daging akan ‘dipanen’ dan kemudian dikemas dan dikirim ke resto dan supermarket. Selain lebih ramah hewan, ramah lingkungan, produksinya juga lebih hemat biaya. Memphis Meat yang berbasis di California ini menargetkan daging sejenis ini akan menguasai pasar sebanyak 35% di tahun 2040.
2. Impossible Foods, Aromanya Mirip Daging
Perusahaan berbasis di Silicon Valley ini mengembangkan patty daging dari empat komponen utama. Protein dari gandum, protein dari kentang, minyak kelapa dan heme. Khusus yang terakhir ini spesial, karena berupa molekul yang dikembangkan secara khusus.
Heme ini diambil dari hewan dan tanaman, kaya akan zat besi dan menyumbang rasa dan aroma yang ‘daging banget’ kalau dimasak bersama asam amino dan gula. Bahkan, patty yang dibuat dari daging ini dinilai punya nutrisi lebih tinggi dari patty daging sungguhan, plus nol kolesterol.
3. Beyond Meat, Selalu Kekurangan Stok
Nggak jauh beda dari Impossible Foods, Beyond Meat yang berbasi di Los Angeles juga menciptakan patty burger dari protein berbasis tanaman. Tepatnya protein dari kacang dan beras, dengan tambahan canola oil dan coconut oil. Pewarnanya berasal dari ekstrak apel dan buah bit.
Beyond Burger, salah satu produk andalan Beyond Meat, ‘meledak’ saat dijual pertama kali, nggak cuma di Amerika tapi juga di Eropa. Sampai-sampai, mereka selalu kekurangan stok karena produksinya nggak bisa memenuhi permintaan pasar.
4. Omnipork, Berbahan Utama Jamur
Perusahaan asal Hongkong ini berusaha menciptakan alternatif daging babi yang banyak dikonsumsi di China. Buat sebagian orang mungkin nggak asing dengan penggunaan jamur sebagai bahan utama makanan mirip daging.
Nah, Omnipork juga memakai jamur shiitake sebagai bahan utama.Selain jamur shiitake, bahan tambahan lain adalah protein dari kacang, kedelai dan beras.
5. Quorn, Jamur Yang Terasa Seperti Ayam
Inggris juga nggak pengin ketinggalan menciptakan alternatif daging. Quorn memproduksi daging dengan bahan utama mycoprotein yang berasal dari jamur yang difermentasi.
Hasil akhir daging buatan ini berbentuk menyerupai adonan yang bisa dipotong sesuai kebutuhan. Konon, rasanya sangat mirip dengan daging ayam.
Kamu sendiri, tertarik mencicipi daging buatan ini?
Simak juga:
Apa Benar Teh Kombucha Bermanfat Untuk Kesehatan? Ini Faktanya!
Yuk, Kenalan Dengan Teh Barley Yang Bebas Kafein
Ini Urutan Kemasan Pembungkus Makanan Terbaik Sampai Terburuk (Bagian 1)