Apa yang membuat para istri enggan memasak sendiri? Jangan kaget kalau jawabannya seragam. Malas membereskan bekas masaknya. Apa sih, bekas masak itu? Satu, memasukkan botol-botol kecap dan saus yang pastinya mesti dilap dulu, ke dalam rak. Mencuci perabotan masak dan menyimpannya kembali juga termasuk daftar berikutnya.
Bukan cuma di negeri kita yang tiap rumah tangga hampir selalu punya asisten rumah tangga, tetapi juga di negeri asing sana. Sehingga muncul quote, why does cooking take like 6 hours and eating like 3 seconds and washing dishes like 7 days and 7 nights.
Namun makan adalah kebutuhan. Setiap hari kita harus makan. Memang betul, sekarang tidak memasak bukan masalah besar karena dengan ibu jari, makanan bisa terhidang dalam waktu 1 jam.
Susahnya Menolak Godaan Pesan Makanan Online | SHUTTERSTOCK
Tetapi pilihannya seringkali terlalu resto, terlalu mengingatkan kita pada proses miting (karena miting sekarang sering diikuti makan malam atau makan siang), atau makan cantik bersama teman-teman.
Satu lagi, makan memesan di luar tidak punya sayur bening yang kita masak sendiri bahkan kalau sayur bening itu menghasilkan daun bayam yang terlalu layu. Itulah jawaban kenapa tukang sayur masih laku. Itulah jawaban kenapa seluruh keluarga masih lebih suka makan makanan rumah.
Oh iya, intip resep Bayam Bening Ikan Dori ala rumahan ini di sini.
Bayam Bening Ikan Dori | ROMY PALAR/COOKIN.ID
Masakan rumah tidak bisa ditinggalkan. Enak atau tidak enak itu sangat relatif. Tapi jenis masakan dan sejumput cinta yang merupakan bahan utama di sebuah masakan rumah tak pernah bisa dibeli.
Kalau benar begitu, kenapa mencuci piring 7 days and 7 nights menjadi masalah? Coba dong, gunakan power of emak-emak. Kenal, kan, telunjuk management? Biasanya ampuh, kok, kalau diterapkan pada suami atau anak-anak. Masak, sih? Coba dulu, deh. Kalau perut kenyang, manajemen model ini mudah diterapkan. Wkwkwk!