Seorang teman bercerita, kadang membuatkan istrinya sarapan di pagi hari lalu membawanya ke tempat tidur. Breakfast in bed. “Secara wajah, gue gak bisa nyenengin dia. Cara ini pasti menyenangkan hatinya.”
Duuuhhh hati ini gimana gitu rasanya mendengar cerita seperti itu. Ada pernyataan cinta yang disampaikan lewat hidangan sederhana di pagi hari. Siapa pun yang mendengar cerita ini, pasti jauh di dasar hatinya, “mempertanyakan” gimana rasanya dibanjiri cinta seperti itu di saat kita memulai hari.
Lepas dari itu semua, ternyata banyak orang menyatakan cinta lewat makanan. Cokelat adalah salah satu makanan yang dijadikan media pengungkapan cinta. Itu sebabnya tak sulit buat saya menyampaikan cinta pada seisi rumah karena sejak awal menikah saya memang memasak. Dan dampaknya saya rasakan sejak dulu.
Cokelat Tanda Cinta | SHUTTERSTOCK
Suatu hari ketika menunggui si Sulung belajar di Play Group, gurunya bertanya kalau-kalau ada yang memelihara ayam. Pertanyaan remeh yang biasa ditanya guru kalau ingin mengajarkan muridnya menggambar sesuatu.
Yang luar biasa adalah ketika melihat si Sulung mengangkat tangan karena kami tak memelihara ayam. “Saya, Bu,” katanya tegas. Lalu ia melanjutkan, “Ayam woku,” katanya.
Luar biasa. Jangan berpikir kalau dia tukang makan sehingga ingat setiap masakan. Cinta yang dibawa oleh masakan itu yang membuat ia terkenang. Hmmmm, lebai, ya? Enggak, ah. Memang begitu adanya.
Setelah anak-anak tinggal jauh dan mendaftar list panjang masakan yang diinginkannya begitu mau pulang, kamu akan merasakan, betapa efektifnya menjadikan makanan sebagai media pengantar cinta kita. Coba saja kalau belum percaya.